YALPK | Gresik – Pemilihan kepala desa atau Pilkades serentak di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, memasuki tahap penyampaian visi misi, selasa (23/07/2019) malam.

Masing-masing calon telah menyiapkan visi misi untuk memikat suara rakyat.Seperti perhelatan pesta demokrasi di Desa Driyorejo, Kecamatan Driyorejo. Pilkades di pendopo Desa itu diikuti tiga kontestan. Satu di antaranya adalah calon yang pernah mengelola pemerintahan desa, Choirul Machmud.no urut 3.

Dua calon lain adalah Yudha Muhamad Widayat, calon nomor urut 1 dan Guntur, calon nomor 2.Choirul Machmud kembali mencalonkan lagi dalam pilkades serentak 2019 yang akan digelar pada rabo (31/07/2019).

Dalam pencalonan yang berbasis keagamaan maupun pendidikan ke jenjang lebih tinggi, dalam mengelola pemerintah desa. Ia mengusung sejumlah janji politik.

Pilkades Driyorejo tahun ini diprediksi lebih semarak. Selain kandidat yang pernah menjabat Choirul Machmud, ada pendatang baru. Yakni Yudha Rachmad Widayat, calon nomor urut 1 dan Guntur, calon no urut 2.

Visi misi Choirul Machmud sesuai no urut 3, persatuan hendaknya di jaga pesatuan dan kesatuan warga desa Driyorejo sesuai harapan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dikatakan perbedaan pilihan dalam pilkades adalah hal yang wajar, fihaknya mengingatkan agar perbedaan itu tidak perlu di perdebatkan.

Visi misi Choirul Machmud no urut 3 diantaranya, lebih mengedepankan melayani kepentingan masyarakat Driyorejo, pembangunan desa akan dilaksanakan berkesinambungvan dan mengedepankan kepentingan masyakakat sesuai yang sudah dijalankan ke depan lebih baik, peningkatan kualitas pendidikan TPA, PAUD & TK, memperjuangkan beasiswa anak didik untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya mewujudkan dan kalau terpilih kembali sebagai Kepala Desa Choirul Machmud akan membuka Universitas Terbuka di Desa Driyorejo.

Pilkades serentak rabo (31/07/2019) dilaksanakan di 265 se Kabupaten Gresik dan 1 desa yang tidak ikut pilkades adalah Desa Madu Mulyorejo Kecamatan Dukun, menurut keterangan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Edy Hadisiswoyo disebabkan karena belum membentuk Badan Musyawarah Desa (BPD).

Pemerintah daerah menyiapkan anggaran 18 miliar untuk melaksanakan pilkades serentak di 264 desa, dana yang dikucurkan rata rata setiap desa 40 juta ditambah 10.000 sesuai jumlah DPT. Bbh. Pungkasnya(fdy).

Loading

1,125 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *