Lpk | Surabaya – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak
mengapresiasi gelaran Do It Yourself (DIY) Festival tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Substitute Makerspace di Surabaya Town Square, Sabtu (8/2) siang.
“Jadi kalau event ini yang ngadain temen-temen kreatif, saya itu nggak banyak nanya, tahu-tahu nyampai baru kemudian saya tanya ini itu apa,” kata Emil Dardak.
Wagub Emil yang hadir didampingi Ketua Dekranasda Jatim Arumi Emil Elestianto Dardak itu merasa tertarik dengan gelaran yang diinisiasi para komunitas peduli ekonomi kreatif.
Event DIY sendiri, sebut Emil merupakan gerakan dengan tujuan agar orang-orang
tertarik untuk membuat atau memproduksi sesuatu. Dan DIY festival menjadi agenda tahunan untuk menumbuhkan ekonomi kreatif di tengah-tengah masyarakat.
Tema yang diusung pada gelaran DIY tahun ini yakni crafting sustainability. Tema tersebut diangkat untuk keberlanjutan sebuah produk, orang di sekitar serta lingkungannya.
Wagub Emil sapaan akrab Wagub Jatim ini menyampaikan, gelaran DIY 2020 memberikan beberapa manfaat bagi masyarakat. Diantaranya memberikan kesempatan bagi setiap warga yang berbakat untuk mengaktualisasikan diri dan untuk meningkatkan apresiasi setiap orang lebih menghargai karya-karya produsen lokal.
“Ini proses dimana mengedukasi konsumen itu selain bisa memberdayakan konsumen itu sendiri, tetapi juga kemudian bisa membuat apresiasi terhadap ekonomi kreatif lebih tinggi,” katanya.
Emil Dardak juga menyampaikan bahwa perekonomian yang berkembang saat ini
mendukung sebuah keluarga yang produktif. Keinginan itu dapat digali lewat hobi di setiap anggota keluarga yang nantinya dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomis.
“Ini menarik ya, bahwa hobi pun bisa menghasilkan, jadi kadang-kadang apa saja bisa diduitin lah kasarannya gitu ya,” ujarnya.
Perkembangan ekonomi sendiri, ke depan akan menuntut setiap orang lebih kreatif dan produktif. Selain itu, masyarakat juga diharapkan tidak hanya menggantungkan hidup mereka dari gaji yang diperoleh dari perusahaan atau di tempat mereka bekerja. Tapi, masyarakat dapat terbangun mental mereka lewat kegiatan-kegiatan seperti itu.
“Artinya bukan hal yang tidak mungkin dari sekedar suatu hal yang dikerjakan di rumah kita bisa kerjain sendiri menjadi sesuatu yang bahkan menghasilkan,” terangnya.
Dirinya berharap, kegiatan-kegiatan tersebut dapat mengandung unsur edukasi positif bagi kehidupan masyarakat. Seperti menjadi lebih kreatif dan produktif untuk menghasilkan karya-karya yang bernilai ekonomis. Sehingga pada akhirnya akan dapat memajukan industri kreatif di Jatim.
“Kalau orang sudah ngerti susahnya bikin sesuatu, dia juga akan lebih mengapresiasi
karya-karya yang lebih kompleks lagi, sehingga ini akan memajukan juga industri kreatif kita,”
pungkasnya.
Direktur Substitute Makerspace Ratu Fitri menyampaikan, festival tersebut bertujuan
untuk mengedukasi masyarakat untuk lebih produktif dan bisa menghargai serta mencintai karya-karya produsen lokal.
“Disini kita membantu mencoba temen-temen supaya bisa produktif dengan belajar di
workshop-workshop yang kami adakan supaya nantinya ujung-ujungnya mereka akan menghargai sebuah proses sehingga akan mencintai produk lokal yang sudah dibuat oleh
produsen-produsen lokal,” kata Ratu Fitri. (jf)