YALPK | Surabaya – Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menyebut bahwa pelaksanaan Festival Pop Singer Mandarin sebagai wujud pelestarian budaya bangsa. Menurutnya, acara tersebut juga menjadi langkah konkrit untuk mencintai kultur budaya bangsa khususnya mandarin.Festival Pop Singer Mandarin se-Jatim tahun 2019 ini juga digelar dalam rangka memperingati HUT ke-74 Prov. Jatim dengan memperebutkan Trophy Piala Gubernur Jatim. Kegiatan ini sendiri diikuti oleh sekitar 200 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur.

“Ajang festival ini adalah bentuk bauran budaya, serta untuk memupuk persatuan dan kesatuan bangsa agar tetap terjaga,” ungkap Emil sapaan akrab Wagub Jatim saat membuka Festival Pop Singer Mandarin 2019 di Dyandra Convention Centre,Surabaya, Senin (14/10).

Emil berharap, gelaran Festival Pop Singer Mandarin ini bisa menjadi bagian dari Nawa Bhakti Satya yang ke sembilan yaitu Jatim Harmoni. Terlebih lagi, penghargaan toleransi budaya bisa ditumbuhkan kepada seluruh seluruh lapisan masyarakat lewat event ini.

“Kita percaya dalam membangun Jatim harus dibarengi dengan kerja keras, kerja cerdas, serta dibarengi dengan pelestarian warisan budaya,” terang mantan Bupati Trenggalek ini.

Di akhir sambutannya, Emil juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih pada penyelenggaran Festival Pop Singer Mandarin. Ia berharap, kegiatan ini benar-benar bisa membangun kebersamaan antar semua lapisan masyarakat tidak hanya warga Tionghoa.

 

“Tentunya saya harap bahwa dalam kegiatan ini yang terpenting bukan hanya kemenangan. Namun yang terpenting adalah pengembangan budaya dan kebersamaan bangsa sebagai satu keluarga besar,” pungkas Emil.

Sementara itu, koordinator Festival Pop Singer Mandarin 2019 Indah Kurnia menyampaikan, peserta festival dibagi menjadi enam kategori yakni solo senior pria, solo usia 25-50 tahun, solo wanita, solo usia dibawah 25 tahun, duet dan trio.

“Jurinya dari kalangan profesional, dan setiap kategori ini juga diisi dari kalangan pribumi. Kualitas mereka tidak kalah dengan kalangan tionghoa yang sehari-hari menggunakan bahasa Mandarin,” tambah Indah Kurnia yang juga anggota DPR RI Komisi XI ini.

Indah menambahkan, festival ini dari tahun ke tahun selalu didominasi kalangan tionghoa. Namun, pada kesempatan tersebut juga ada peserta dari Jember yang bernama Yoshida yang sehari-hari memakai hijab. Yoshida bahkan tampil sangat percaya diri dan apik dalam membawakan lagu Mandarin di depan undangan termasuk termasuk Wagub Emil,
Turut hadir dalam kegiatan ini, antara lain Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dirut Bank Jatim, Kepala BPS Prov. Jatim, dan Kepala Bank Indonesia Wilayah Jatim. (jf)

Loading

456 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *