Lpk | Kediri – Miris,keadaan salah satu warga Waung Kelurahan Sukorame Kota Kediri ini,Yustoro (52) kesehariannya hanya terbaring tak berdaya,hal itu karna yustoro kurang baik kesehatannya.
Saat di temui salah satu tim investigasi dari Tabloid Lpk Nusantara News www.yalpk.or.id di rumahnya RT 24,RW 7 Waung Kelurahan Sukorame Kota Kediri pada 23/01/2020,ada lima anggota keluarga termasuk istri yustoro.Keadaan tempat tinggal yang sangat tidak layak dan hampir roboh itu menambah derita yustoro sekeluarga.
Istri yustoro sempat mengatakan bahwa tidak pernah sama sekali mendaptkan bantuan apapun dari desa/pemerintah.
“saya tidak pernah dapat bantuan apapun pak,pernah dulu sangat lama sekali itu ada bantuan untuk benah i tembok tapi tidak semua,habis itu sampai sekarang tidak ada lagi,dari bantuan PKH atau sembako juga tidak dapat,padahal tetangga sebelah yang hidupnya cukup malah dapat.Saya merasa ini tidak adil pak,”ungkapnya sambil menahan tangis.
Melihat keadaan keluarga yustoro sangatlah menyedihkan,apa lagi hanya istri yang mencari nafkah karna yustoro sakit dan tak mampu bekerja lagi.
“Saya kerja jadi pembantu pak,untuk makan tiap hari saja kurang apa lagi untuk perbaiki rumah saya gak mampu pak,”jelas istri yustoro dengan berlinang air mata,menunjukan bahwa beban keluarganya sangatlah berat.
Samsul (55) Ketua RT setempat juga menerangkan, bahwa sudah berusaha untuk meminta bantuan ke pihak kelurahan,terkait keadaan rumah yustoro yang sangat rawan dan darurat sekali.Namun dengan alasan yang tidak jelas pihak kelurahan mengatakan bahwa tidak ada program bantuan.
“Sudah beberapa kali saya memintakan bantuan untuk perbaikan atap rumahnya yustoro,saya temui pak A’an (modin) Kelurahan sukorame yang biasanya menangani bantuan terkait perbaikan rumah,namun katanya tidak bisa prosesnya sulit dan tidak ada program bantuan tersebut.Sampai kemarin pas hujan lebat saya kasihan karna atapnya sudah bocor semua,saya coba hubungi babinsa setempat untuk minimal minta trepal saja dulu juga tidak bisa,”ungkap ketua RT dengan nada jengkel saat menjelaskan pada awak media Lpk nusantara news.
“Saya berusaha meminta bantuan agar warga khususnya di RT saya ini dapat sejahtera,namun kalau melihat respon dari pihak kelurahan saya kecewa sekali sebab apa, yang sudah terlaksana misalnya program bantuan bedah rumah itu sangat tidak tepat sasaran.Belum program program lainnya,”imbuhnya.
Carut marut penataan dan penyaluran program sosial dari pemerintah daerah maupun pusat sangat sering terjadi.Seharusnya ada monitoring dan pengawasan yang lebih ketat dan maksimal lagi,sebab jika terus di biarkan sangatlah merugikan masyarakat bawah yang di rampas hak terimanya.Karna tidak sedikit aparatur kelurahan maupun dinas terkait tidak adil dalam penyaluran program bantuan sosial.”Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”belum benar benar tercapai.(ar)