YALPK | Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak kepada masyarakat terutama bagi pengurus dan siswa siswi Khodijah Surabaya untuk senantiasa memperbanyak dzikir, sholawat serta memperkuat tali silaturahmi antar sesama.
Tujuannya agar setiap yang menjadi niat dan cita-cita dari individu di masa depan dapat tercapai serta berjalan secara berseiring.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Haul Majelis Dzikir Maulidur Rasul dan Haul KH Abdul Wahab Turcham ke 24 di halaman Yayasan Khodijah Surabaya, Sabtu (20/4).
Khofifah mengatakan, lewat dzikir dan sholawat yang dilakukan dapat menjadikan segala niat dan cita-cita baik yang diucapkan maupun dilakukan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
bimbingan dari guru guru kita.
Tak hanya itu, dengan perbanyak dzikir dan sholawat dapat menjaga sekaligus melindungi diri bagi ummat yang beriman, baik dari tutur kata, fikiran dan kaki dalam langkah selalu di jaga sekaligus dilindungi oleh Allah SWT. “Mudah mudahan kaki, pikiran dan tutur kata kita di jaga sekaligus dilindungi oleh Allah SWT,” ujarnya.
Khofifah yang juga selaku Ketua Umum Yayayasan Khadijah Surabaya, menegaskan bahwa dengan perbanyak dzikir dan sholawat dapat menjauhkan serta menyelamtkan diri dari orang orang yang hendak bersikap maupun berprilaku zalim terhadap diri kita.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah mengajak semua yang hadir terus melantunkan sholawat Asyghil. Sholawat tersebut, diharapkan mampu menjaga sekaligus membentengi diri dari setiap kejahatan di dunia.
“Lewat sholawat Asyghil tersebut bertujuan untuk memohonkan sholawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW , keluarga dan sahabatnya, sholawat ini bertujuan meminta kepada Allah agar kita diselamatkan dari kejahatan orang-orang yang zalim,” imbuhnya.
Ketua Muslimat Jawa Timur, Masruroh Wahid dalam sambutannya” sebagai wakil dari alumni Khodijah sekaligus murid dari KH. Abdul Wahab Turcham Pendiri di taman pendidikan Khodijah mengatakan, bahwa dahulu beliau mendirikan sekolah pada awalnya hanya memilih santri santri perempuan.
Dalam kenangannya, KH. Abdul Wahab Turcham bercita cita agar perempuan yang ada di Jatim dapat menjadi pemimpin bangsa dan guru guru terbaik dari anaknya sekaligus masyarakat. Karena, banyak pendapat setinggi apapun peran perempuan akan kembali lagi ke dapur. Maka, pak kiai berkomitmen untuk memberikan perhatian terhadap pendidikan perempuan setinggi-tingginya.
“Ada pepatah mengatakan, bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi karena nantinya akan kembali ke dapur. Namun KH. abdul Wahab Turcham ingin ada anak anak perempuan menjadi pemimpin bangsa. Dan Allhamdulillah, saat ini lulusan dari Khodijah ada yang bisa menjadi pemimpin bangsa salah satunya seperti Ibu Khofifah yang pernah menjabat sebagai menteri dan saat ini menjadi Gubernur Jatim,” tegasnya (jf)