YALPK | Bojonegoro – Guna mencegah timbulnya konflik sosial di wilayahnya dan untuk menangkal munculnya paham radikalisme serta dalam rangka menjaga situasi kamtibmas jelang Pemilu 2019, agar tetap aman, damai dan kondusif, Kapolsek Sumberrejo, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Imam Kanafi SH, punya cara sendiri, yaitu dengan melakukan Safari Jumat atau melaksanakan salat Jumat pada masjid yang berbeda, di setiap jumatnya.
Selain itu, itu dirinya juga tidak segan-segan untuk bersilaturahmi dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat serta menghadiri pengajian-pengajian yang digelar di wilayah hukumnya.
“Melalui giat Safari Jumat, pengajian dan silaturahmi, kami sampaikan imbauan kamtibmas dengan mengajak para jamaah dan tokoh agama, agar tidak mudah terprovokasi dengan adanya berita-berita yang mengadu-domba, utamanya yang berkedok agama, serta mewaspadai munculnya paham radikalisme,” kata AKP Imam Kanafi SH, Kamis (14/03/2019).
Kapolsek menuturkan bahwa alasan dirinya melakukan Safari Jumat tersebut karena untuk menciptakan Indonesia terbebas dari cengkraman radikalisme hingga terorisme, perlu adanya kerjasama dan campur tangan semua pihak, termasuk para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di pedesaan.
“Melawan radikalisme bukan hanya tugas pemerintah atau polisi saja, namun juga perlu adanya kerjasama semua pihak agar radikalisme tidak dapat berkembang di Indonesia,” tutur Kapolsek..
Selain itu, radikalisme atau terorisme, seringkali dikaitkan dengan agama atau simbol agama tertentu, salah satunya agama Islam, yang seringkali menggunakan konsep “jihad” yang disalah tafsirkan.
Padahal radikalisme memiliki makna doktrin atau praktek penganut paham radikal atau ekstrim dan tidak hanya monopoli kelompok keagamaan, tetapi juga terjadi pada semua gerakan ideologis yang dilakukan dengan cara fanatik dan revolusioner.
“Untuk itu kami mengajak seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat, untuk selalu mewaspadai munculnya benih-benih paham radikalisme. Jika ada kelompok yang terindikasi memiliki paham radikalisme, kita ingatkan bersama,” kata Kapolsek.
Selain mengajak untuk mewaspadai munculnya paham radikalisme, dalan setiap kesempatan, Kapolsek juga mengajak masyarakat di wilayah hukumnya, untuk berhati hati dalam memanfaatkan teknologi informasi (IT) khususnya penggunaan media sosila, karena belakangan ini banyak sekali beredar berita hoax yang di masyarakat, melalui media sosial.
Menurutnya, agar terhindar dari berita hoax, Kapolsek mengajak masyarakat terlebih dahulu mencari kebenaran berita yang menyebar sebelum mempercayai informasi tersebut, dan tidak mudah untuk membagi-bagikan informasi yang belum tentu kebenarannya tersebut, karena bisa berdampak hukum bagi diri sendiri.
“Agar masyarakat tidak mudah mempercayai berita yang mengandung konten memfitnah, menghujat serta menyebarkan kebencian terhadap orang lain, karena bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa.” kata Kapolsek. (tts/hum)