YALPK | Surabaya – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita waktu memberikan materi Kuliah Umum di Kampus Universitas Wijaya Kusuma ( UWK ) Surabaya, Selasa ( 26/2)

Enggartiasto Lukita mengatakan,” impor merupakan hal yang juga dibutuhkan Indonesia, industri-industri di berbagai bidang siap bersaing menghadapi revolusi yang serba digital.

Kegiatan impor tersebut, dapat menjadi kontribusi pertumbuhan inventasi dan mengisi kebutuhan dalam negeri hingga meningkatkan kegiatan ekspor, dari beberapa barang impor, jelas Enggar.

Meskipun Presiden Jokowi sering memberikan catatan agar negara kita tidak ketergantungan dengan bahan baku, namun hal ini menurutnya tidaklah mudah, ” Untuk impor barang komsumsi kita harus berhati-hati” katanya

Sambung, menyikapi hal tersebut berniat akan melakukan kebijakan pembatasan yang sama Kebijakan tersebut di antaranya dengan membatasi penggunaan dairy product seperti susu, daging, dan keju, telah mempersiapkan industri pengganti bahan impor tersebut.

Dari negosiasi dengan Uni Eropa tersebut, mereka menjelaskan adanya tekanan dari parlemen dan dengan alasan impairment,

“Kalau mereka ada tekanan dari parlemen, saya juga ada tekanan, kalau alasannya untuk impairment, maka dairy product juga menghabiskan lahan”, tambahnya.

Selain beberapa industri yang disebutkan, Enggar juga mengatakan persiapan untuk industri agrikultur dalam mengadapi revolusi 4.0.

“Teknologi pertanian Thailand dan beberapa negara begitu maju, tapi bukan berarti kita tidak mempersiapkan untuk itu. Kita juga lakukan untuk masuk kesitu.

Revolusi 4.0. memberikan peluang keuntungan kepada pengusaha muda untuk memulai usaha, pengusaha muda tidak harus membuka toko, namun memanfaatkan ruang internet, ” Kami juga meminta pengelola mall untuk memberikan kesempatan ada pameran jualan, pungkasnya (jf)

Loading

738 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *