YALPK | Surabaya – Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, keluarga besar Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) melaksanakan peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW 1440 H yang digelar di Mesjid At Takwa, Mako Lantamal V Surabaya, Kamis (4/4).

Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V), Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H,.M.Han bersama Ketua Korcab V Daerah Jalsenastri Armada (DJA) ll, Ny.Wenny Edwin menghadiri peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang menghadirkan penceramah Ustadz Drs. H. Abdul Azis, M.Pd.I ini.

Tampak hadir dalam acara tersebut para Asisten Dan Lantamal V, para Kasatlak/Kasatker jajaran Lantamal V, pengurus dan anggota Jalasenastri Korcab V, para Perwira, Bintara, Tamtama dan Pegawai Negeri Sipil Lantamal V lainnya.

Menurut Komandan Lantamal V dalam amanatnya mengatakan, peringatan hari besar agama seperti peringatan isra mi’raj Nabi Muhammad SAW yang kita selenggarakan seperti ini, pada hakikatnya merupakan bagian tak terpisahkan dari pembinaan personel yang bertujuan agar derajat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

“Diharapkan semangat kerja dan pengabdian juga semakin meningkat, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap kinerja organisasi,” terangnya.

Peristiwa perjalanan Rosulullah dari Masjidil Aqso ke Sidrotul Muntaha untuk menerima perintah sholat dari Allah Subhanahu Wata’ala sebagai Nabi dan Rasul yang terakhir untuk menyebarkan agama Islam yang merupakan agama yang dirahmati Allah SWT bagi umat manusia.

Peringatan kali ini mengusung tema “dengan hikmah peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1440 hijriyah/2019 masehi kita implementasikan nilai-nilai sholat dalam kehidupan prajurit PNS TNI dalam rangka menjaga keutuhan NKRI”.

Sementara itu Ustazd Drs. H. Abdul Azis M.Pdi. dalam ceramahnya mengatakan, Sebelum Nabi diperjalankan Rosulullah mengalami kesedihan yang luar biasa, yaitu dengan meninggalnya istri Nabi, Khodijah dan paman Nabi, Abu Thalib, dimana keduanya merupakan sosok yang berperan membantu Nabi dalam menegakkan Agama Allah.

“Saat itu disebut Tahun duka cita, sehingga Allah menghibur Nabi dengan memperjalankannya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso, lalu ke Sirotul Muntaha, sepanjang perjalan itu Nabi diperlihatkan berbagai kejadian dan pemandangan yang luar biasa tentang keangungan Allah SWT,” terangnya.

Tanda Allah mencintai hambanya, salah satunya adalah dengan memberikan cobaan, bila seorang hamba berhasil melewatinya dengan sabar dan berikhtiar, maka cinta Allah akan hadir dengan menaikan derajat hambanya tersebut.

Cobaan dari Allah SWT lanjutnya, sangat beragam, mulai diberinya rasa khawatir ketakutan, kemudian kelaparan, hingga kematian. Bagi orang yang beriman, ketika diberikan cobaan, maka ia akan menyerahkan kembali kepada Allah dengan berserah diri dan meningkatkan amal ibadah dengan sabar dan sholat.(jf)

Loading

644 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *