YALPK |  Trenggalek – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh tepat pada hari ini tanggal 21 Februari 2019, Polres Trenggalek menggelar aksi resik-resik pantai bersama masyarakat. Tak tanggung-tanggung, Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo S, S.I.K., M.H memimpin langsung kegiatan yang dipusatkan di pantai Cengkrong kecamatan Watulimo ini. Kamis (21/02).

Berbekal kantong sampah, cangkul dan sabit,  hampir seribuan orang yang terdiri dari anggota Polres Trenggalek, Polsek Watulimo, Polair, personel Kodim 0806 dan Koramil, Pos TNI AL, perwakilan Kades, Pokwasmas Kejung Samudra, para pelajar serta masyarakat sekitar beramai-ramai membersihkan sampah yang ada di sepanjang pantai cengkrong yang merupakan salah satu lokasi wisata andalan kabupaten Trenggalek tersebut.

“Hari ini ada 3 titik pantai yang dibersihkan, pantai cengkrong Watulimo kemudian Pantai Blado di Munjungan dan pantai Konang kecamatan Panggul. Polsek lainnya juga melaksanakan hal serupa di beberapa lokasi di kecamatan masing-masing” Jelas AKBP Didit.

Tak mau hanya berpangku tangan, orang nomor satu di jajaran Polres Trenggalek ini turun langsung bersama anggota dan masyarakat lainnya. Bahkan tak segan-segan Kapolres yang dikenal dekat dengan awak media ini membaur dan memungut satu persatu sampah yang ditemukan di sepanjang pantai.

“Momen ini sekaligus kita manfaatkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana mengelola sampah. Jadi sampah yang sudah dikumpulkan kemudian kita pisah mana yang organik dan mana yang non organik.” Ujar AKBP Didit.

Masih kata AKBP Didit, selain membangun kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan pengelolaan sampah, peringatan HPSN ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kolektif, bergotong royong serta membangun optimisme publik dan stake holder lainnya khususnya generasi muda.

Antusiasme masyarakat pun bisa dikatakan cukup tinggi. Bagaimana tidak, secara sukarela mereka  hadir dan bergabung ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Tak sedikit pula yang terlihat sibuk menyiapkan minum dan menyediakan beberapa makanan yang diperuntukkan bagi para peserta.

“Laut dengan pantainya merupakan urat nadi kehidupan bagi masyarakat sekitar dan nelayan. Kalau pantainya bersih dan nyaman tentu wisatawan juga akan lebih banyak yang datang. ini secara tidak langsung akan bisa meningkatkan roda ekonomi masyarakat.” Imbuhnya.

AKBP Didit berharap, resik-resik pantai ini tidak hanya bersifat seremonial belaka namun mampu menjadi penggerak dan dilakukan secara berkesinambungan sehingga kebersihan pantai dan lingkungan sekitarnya tetap terjaga dengan baik.

“Dimulai dari diri sendiri. Tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi sampah khususnya plastik. Mari jadikan pantai Trenggalek yang bersih, indah dan nyaman bagi semua orang” Pungkasnya.(im)

Loading

513 Kali Dilihat

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *